Senin, 14 November 2011

Public Health


Definisi dan Ruang Lingkup
Definisi 1 (The 1987 UK Acheson Report):
                Public Health adalah seni dan ilmu pencegahan penyakit, promosi kesehatan dan untuk memperpanjang hidup melalui kegiatan di masyarakat yang terorganisir.”
Definisi 2 (Beaglehole and Bonita, 2004) :
“suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat secara berkesinambungan (sustained).”
“Medicine versus Public Health”
Medicine bersifat kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif serta paliatif (penghilangan rasa sakit). Medicine bersifat individual. Sedangkan Public Health bergerak sampai pencegahan ke paliatif, promosi kesehatan dan sifatnya kolektif.
Public Health Dimension
1.       Preventive medicine           ; pengobatan yang bersifat pencegahan
2.       Social medicine                    ; pengobatan yang mencakup lebih dari bidang medis (sosial, ekonomi, budaya, pendidikan) dan alam
3.       Community medicine          ; mencakup seluruh tindakan pelayanan kesehatan di masyarakat
4.       Community Health               ; lebih dari kuratif

Sejarah Perkembangan IKM
1. Sejarah Pra-1600 M
  Chinese Medicine; pengobatan Cina awalnya digunakan oleh kaisar yang diujicobakan pada manusia. Aapbila berhasil maka akan dicatat untuk pengobatan di masa mendatang.
  Ayurvedic Medicine di India (400 SM); Ayurvedic mengajarkan teknik operasi, tanaman obat, terapi aroma, warna dan gaya hidup sehat.
  Hippocrates di Yunani (460-377SM)
Menurut Hipocrates; Arah angin, musim, jenis tanah, lokasi tempat tinggal, dan perlaku penduduk merupakan determinan/ kontribusi dari suatu penyakit. Misalnya pengaruh tempat tinggal; di daerah pegunungan, penyerapan iodium terhambat karena banyaknya kandungan tembaga.
  Galen di Roma (129-199 M), miasma theory
à  perubahan musim, makanan, angin dan gaya hidup mempengaruhi kesehatan seseorang
  Penemuan mikroskop dan mikroorganisme (1683), contagion theory/germ theory
Wabah kusta dan pes “the Black Death” (1347-1351) di Eropa, teori peran higiene dan sanitasi dalam penyebaran penyakit

2. Sejarah Pasca 1600 M
  John Evelyn dan John Graunt (1662) à polusi udara sebagai penyebab penyakit; pendataan dan pencatatan epidemi (konsep awal epidemiologi).
  James Lind (1794) à uji coba klinis pada kasus scurvy. Penyakit ini awalnya ditemukan pada awak kapal Columbus yang mengalami pendarahan gusi kemudian James Lind menemukan bahwa penyakitini disebabkan oleh kekurangan vitamin C karena makanan para awak kapal itu umumnya hanya berupa roti dan daging kering.
  Edwin Chadwick (1800-84) à sanitasi yang buruk sebagai penyebab utama penyakit, advokasi investasi di bidang kesehatan lingkungan untuk penanganan penyakit dan kemiskinan.
  William Farr (1866) à perbaikan ekonomi, lingkungan dan sosial untuk peningkatan status kesehatan.
  John Snow (1854), pelacakan kasus kolera di London
          Pra 1600
          Miasma Theory
Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan.
          Contagion Theory
Teori ini menganggap bahwa penyakit terjadi akibat kontak dari penderita ke orang lain secara langsung, sehingga ada ‘sesuatu’ yang ditularkan. Hal ini dilatarbelakangi pengamatan penyakit lepra di Mesir.
          Dominated by Infectious diseases
Pasca 1600 M
Abad 19 Akhir
Abad 20
-          Epidemiologi yang pertama
-          Berdasarkan kebersihan dan sanitasi
-          Diagnosis yang berdasarkan tes Laboratorium
-          Joseph Goldberger; Pellagra
-          Paradigma bakteri
-          Penyakit non infeksi
-          Transisi epidemiologi

Kesehatan Masyarakat di Indonesia
  Periode 1956-1960: Garis Besar Pembangunan Lima Tahun, kebijakan peningkatan anggaran perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan rumah tangga, pendidikan, kesehatan dan perumahan.
  Periode 1961-1969: Fokus pada pertumbuhan nasional dan perbaikan pendapatan rumah tangga
  Periode pasca 1970: Program kesejahteraan sosial meliputi pendidikan, kesehatan, kesehatan reproduksi dan pemberantasan kemiskinan à Repelita I-IV
  Periode REPELITA V-VI: program pengentasan kesenjangan ekonomi dan sosial
  Periode 1998-2000: penerapan program Jaring Pengaman Sosial (JPS), dengan fokus pada pendidikan, kesehatan dan pembangunan daerah untuk pengentasan kemiskinan
  Periode 2000: penerapan prinsip MDGs sebagai target pembangunan utama (MDGs meliputi memberantas kemiskinan dan kelaparan, mencapa pendidikan untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/ AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, mengembangkan kemitraan globa untuk pembangunan)
  Periode 2004: penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009 yang meliputi keamanan, keadilan dan demokrasi serta peningkatan kesejahteraan

Kesehatan Masyarakat Internasional
  1. Merupakan suatu bentuk diplomasi internasional berupa kerjasama di bidang kesehatan
  2. 1st International Conference on Cholera in Cairo (1851): Konferensi ini bertujuan untuk menetapkan keseragaman kebijaksanaan atau pemeriksaan dan karantina yang dilakukan pada kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan Eropa, untuk mencegah menjalarnya wabah penyakit, seperti kuning, cacar, thypus dan juga wabah kolera yang mematikan di  Eropa.
  3. Pembentukan WHO pada 1946 dengan piagam konstitusi yang mendefinisikan sehat sebagai “the complete state of physical, social and mental well-being, and not merely the absence of disease.”
  4. Penguatan kerjasama internasional melalui lembaga seperti the International Red Cross/Red Crescent (IRC), United Nations Children’s Fund (UNICEF).
  1. Periode 1960: negara maju fokus pada skema asuransi kesehatan, negara berkembang fokus pada tindakan kuratif
  2. World Health Assembly 1977: Health for All by the year 2000
                à merupakan awal dari penerapan studi cost-effectiveness dalam penentuan program kesehatan masyarakat e.g program imunisasi dan gizi
  1. Conference on Primary Health Care di Alma Ata, Kazakhstan 1978; menghasilkan The Alma Ata Declaration “Health for All”
  2. Pemberantasan cacar air (1977) dan polio melalui aksi dunia internasional di bawah koordinasi WHO
  3. Globalisasi, migrasi penduduk dan penyebaran penyakit: pandemi HIV (1980), SARS (2003), pandemi virus influenza (H1N1 dan H5N1).
  4. Pengaruh lain globalisasi seperti penyebaran penyakit tidak menular: penyalahgunaan obat terlarang, merokok, obesitas, kanker, diabetes dan CVD
  5. Kerusakan lingkungan hidup: pemanasan global, penyalahgunaan nuklir, bencana alam, dan kemiskinan
Perubahan Paradigma Kesehatan
  1. Evidence Based Intervention
  1. Risk Perception and Priority Setting
                Tentukan prioritas anda:
Mad Cow Disease in UK vs Refusal to vaccination
  Pembunuhan
  Kanker
  Kehamilan
  Banjir
  Tornado
  Kecelakaan lalu lintas
  Penyakit jantung
  Vaksinasi cacar air


Priority Setting: Adults Global Mortality by Cause, Worldwide 2001


Priority Setting: Adults Disease Burden (DALYs) by Cause, Worldwide 2001

  Ischemic heart disease
  Cerebrovascular disease
  COPD
  Lower respiratory infection
  Trachea, bronchus, lung cancer
  Diabetes mellitus
  Hypertensive heart disease
  Stomach cancer
  Tuberculosis
  Rectum and colon cancer
HIV/AIDS
Unipolar depressive disorders
Tuberculosis
Road traffic injuries
Ischemic heart disease
Alcohol use disorders
Hearing loss, adult onset
Violence
Cerebrovascular disease
Self-inflicted injuries


  1. Politik dalam Bidang Kesehatan Masyarakat
                “Medicine (public health) is a social science and politics is nothing but medicine(public health) writ large” (Virchow).
Kedokteran (kesehatan masyarakat) adalah ilmu sosial dan politik tak lain adalah obat-obatan (kesehatan masyarakat)  yang tertulis besar.
                Case study: Asbestosis (BMJ, 1924)
   Tobacco control
               
Politik dalam Bidang Kesehatan Masyarakat
Keterlibatan politik dapat terjadi di industri, lembaga lingkungan, lembaga internasional, penelitian, politikus baik lokal maupun nasional, media, pengacara, pengguna peduli kesehatan, keluarga dokter, perawat kesehatan masyarakat, otoritas kesehatan, pemerintah daerah.
  1. Gender Equity and Equality (Keadilan dan kesetaraan Gender)
Gender mengacu kepada perbedaan sosial antara perempuan dan laki-laki di dalam  lintas budaya dan perubahan itu melebur dalam: peran dan tanggung jawab, peluang dan kendala, dan kebutuhan dan persepsi.
Equality = sameness (kesetaraan)
                Equity = fairness (keadilan)
  1. Gender Equity and Equality (Keadilan dan kesetaraan gender)
                Example:
  Man à kebiasaan mengambil resiko, merokok dan penyalahgunaan obat
  Womanà adanya norma di masyarakat yang membatasi mobilitas wanita jika tidak didampingi laki-laki, kurangnya otonomi atas kesehatan seksual dan reproduksi (seks seleksi prenatal, bayi, diferensial malnutrisi, mas kawin, FGM, praktek melahirkan yang tidak aman), kekerasan rumah tangga, kurangnya pendidikan, seks transaksional , aborsi, dll
  1. Bioterorisme
  Penggunaan produk atau sebagian aspek dari kesehatan sebagai persenjataan “perang” dan atau kolonialisme
Contoh: pes, anthrax, kasus invasi Irak oleh AS dan sekutu
  1. Prinsip Etika dalam Kesehatan Masyarakat
                à pasca PD II, riset oleh NAZI di Jerman
                à The Declaration of Helsinki, 2002, etc
                à kepentingan riset, skrining/tes kesehatan, pencegahan penularan penyakit infeksi.
  1. Public-Private Partnership
  Rockefeller foundation: set up SPH of John Hopkins Uni. and Peking Union Medical College in China
  Ford Foundation: tujuan Ford Foundation adalah memperkuat nilai-nilai demokratis, mengurangi kemiskinan dan ketidakadilan, mendukung kerjasama internasional, serta meningkatkan karya manusia.
  Carnegie Foundation
  The Robert Wood Johnson Foundation
  Gates Foundation: perang terhadap HIV, malaria and TB
  NGO
NGO (Non Govermental Organization) adalah sebuah perkumpulan intelektual kelas menengah yang mengangkat isu-isu kelas bawah untuk diperjuangan, khususnya permasalahan yang membuat diskriminasi hak-hak bagi masyarakat di suatu Negara. Secara umum, peran yang dijalankan oleh banyak NGO di Indonesia adalah sebagai alternatif pembawa layanan dasar bagi publik. Secara Internasional peran dan keterlibatan kolektif NGO dalam dunia ‘development’ (Pembangunan) dan penyeimbang agenda publik.
  Industri

Referensi
  Detels R, Beaglehole R, Lansang M.A and Gulliford M, Oxford Textbook of Public Health, Fifth Edition, Oxford University Press, 2009
  Lucas A and Gilles H, Short Textbook of Public Health Medicine for the Tropics, Fourth Edition, Oxford University Press, 2003
  National Development Planning Agency (2007). Report on the Achievement of Millennium Development Goals Indonesia 2007. Jakarta.
  Tulchinsky T and Varavikova E,The New Public Health, Second Edition, Elsevier Academic Press, 2009
  Wallace R.B (editor), Public Health and Preventive Medicine, Fifteenth Edition, Mc Graw Hill Medical, 2008 
Definisi dan Ruang Lingkup
Definisi 1 (The 1987 UK Acheson Report):
                Public Health adalah seni dan ilmu pencegahan penyakit, promosi kesehatan dan untuk memperpanjang hidup melalui kegiatan di masyarakat yang terorganisir.”
Definisi 2 (Beaglehole and Bonita, 2004) :
“suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat secara berkesinambungan (sustained).”
“Medicine versus Public Health”
Medicine bersifat kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif serta paliatif (penghilangan rasa sakit). Medicine bersifat individual. Sedangkan Public Health bergerak sampai pencegahan ke paliatif, promosi kesehatan dan sifatnya kolektif.
Public Health Dimension
1.       Preventive medicine           ; pengobatan yang bersifat pencegahan
2.       Social medicine                    ; pengobatan yang mencakup lebih dari bidang medis (sosial, ekonomi, budaya, pendidikan) dan alam
3.       Community medicine          ; mencakup seluruh tindakan pelayanan kesehatan di masyarakat
4.       Community Health               ; lebih dari kuratif
 
Sejarah Perkembangan IKM
1. Sejarah Pra-1600 M
  Chinese Medicine; pengobatan Cina awalnya digunakan oleh kaisar yang diujicobakan pada manusia. Aapbila berhasil maka akan dicatat untuk pengobatan di masa mendatang.
  Ayurvedic Medicine di India (400 SM); Ayurvedic mengajarkan teknik operasi, tanaman obat, terapi aroma, warna dan gaya hidup sehat.
  Hippocrates di Yunani (460-377SM)
Menurut Hipocrates; Arah angin, musim, jenis tanah, lokasi tempat tinggal, dan perlaku penduduk merupakan determinan/ kontribusi dari suatu penyakit. Misalnya pengaruh tempat tinggal; di daerah pegunungan, penyerapan iodium terhambat karena banyaknya kandungan tembaga.
  Galen di Roma (129-199 M), miasma theory
à  perubahan musim, makanan, angin dan gaya hidup mempengaruhi kesehatan seseorang
  Penemuan mikroskop dan mikroorganisme (1683), contagion theory/germ theory
Wabah kusta dan pes “the Black Death” (1347-1351) di Eropa, teori peran higiene dan sanitasi dalam penyebaran penyakit

2. Sejarah Pasca 1600 M
  John Evelyn dan John Graunt (1662) à polusi udara sebagai penyebab penyakit; pendataan dan pencatatan epidemi (konsep awal epidemiologi).
  James Lind (1794) à uji coba klinis pada kasus scurvy. Penyakit ini awalnya ditemukan pada awak kapal Columbus yang mengalami pendarahan gusi kemudian James Lind menemukan bahwa penyakitini disebabkan oleh kekurangan vitamin C karena makanan para awak kapal itu umumnya hanya berupa roti dan daging kering.
  Edwin Chadwick (1800-84) à sanitasi yang buruk sebagai penyebab utama penyakit, advokasi investasi di bidang kesehatan lingkungan untuk penanganan penyakit dan kemiskinan.
  William Farr (1866) à perbaikan ekonomi, lingkungan dan sosial untuk peningkatan status kesehatan.
  John Snow (1854), pelacakan kasus kolera di London
          Pra 1600
          Miasma Theory
Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan.
          Contagion Theory
Teori ini menganggap bahwa penyakit terjadi akibat kontak dari penderita ke orang lain secara langsung, sehingga ada ‘sesuatu’ yang ditularkan. Hal ini dilatarbelakangi pengamatan penyakit lepra di Mesir.
          Dominated by Infectious diseases
Pasca 1600 M
Abad 19 Akhir
Abad 20
-          Epidemiologi yang pertama
-          Berdasarkan kebersihan dan sanitasi
-          Diagnosis yang berdasarkan tes Laboratorium
-          Joseph Goldberger; Pellagra
-          Paradigma bakteri
-          Penyakit non infeksi
-          Transisi epidemiologi

Kesehatan Masyarakat di Indonesia
  Periode 1956-1960: Garis Besar Pembangunan Lima Tahun, kebijakan peningkatan anggaran perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan rumah tangga, pendidikan, kesehatan dan perumahan.
  Periode 1961-1969: Fokus pada pertumbuhan nasional dan perbaikan pendapatan rumah tangga
  Periode pasca 1970: Program kesejahteraan sosial meliputi pendidikan, kesehatan, kesehatan reproduksi dan pemberantasan kemiskinan à Repelita I-IV
  Periode REPELITA V-VI: program pengentasan kesenjangan ekonomi dan sosial
  Periode 1998-2000: penerapan program Jaring Pengaman Sosial (JPS), dengan fokus pada pendidikan, kesehatan dan pembangunan daerah untuk pengentasan kemiskinan
  Periode 2000: penerapan prinsip MDGs sebagai target pembangunan utama (MDGs meliputi memberantas kemiskinan dan kelaparan, mencapa pendidikan untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/ AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, mengembangkan kemitraan globa untuk pembangunan)
  Periode 2004: penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009 yang meliputi keamanan, keadilan dan demokrasi serta peningkatan kesejahteraan

Kesehatan Masyarakat Internasional
  1. Merupakan suatu bentuk diplomasi internasional berupa kerjasama di bidang kesehatan
  2. 1st International Conference on Cholera in Cairo (1851): Konferensi ini bertujuan untuk menetapkan keseragaman kebijaksanaan atau pemeriksaan dan karantina yang dilakukan pada kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan Eropa, untuk mencegah menjalarnya wabah penyakit, seperti kuning, cacar, thypus dan juga wabah kolera yang mematikan di  Eropa.
  3. Pembentukan WHO pada 1946 dengan piagam konstitusi yang mendefinisikan sehat sebagai “the complete state of physical, social and mental well-being, and not merely the absence of disease.”
  4. Penguatan kerjasama internasional melalui lembaga seperti the International Red Cross/Red Crescent (IRC), United Nations Children’s Fund (UNICEF).
  1. Periode 1960: negara maju fokus pada skema asuransi kesehatan, negara berkembang fokus pada tindakan kuratif
  2. World Health Assembly 1977: Health for All by the year 2000
                à merupakan awal dari penerapan studi cost-effectiveness dalam penentuan program kesehatan masyarakat e.g program imunisasi dan gizi
  1. Conference on Primary Health Care di Alma Ata, Kazakhstan 1978; menghasilkan The Alma Ata Declaration “Health for All”
  2. Pemberantasan cacar air (1977) dan polio melalui aksi dunia internasional di bawah koordinasi WHO
  3. Globalisasi, migrasi penduduk dan penyebaran penyakit: pandemi HIV (1980), SARS (2003), pandemi virus influenza (H1N1 dan H5N1).
  4. Pengaruh lain globalisasi seperti penyebaran penyakit tidak menular: penyalahgunaan obat terlarang, merokok, obesitas, kanker, diabetes dan CVD
  5. Kerusakan lingkungan hidup: pemanasan global, penyalahgunaan nuklir, bencana alam, dan kemiskinan
Perubahan Paradigma Kesehatan
  1. Evidence Based Intervention
  1. Risk Perception and Priority Setting
                Tentukan prioritas anda:
Mad Cow Disease in UK vs Refusal to vaccination
  Pembunuhan
  Kanker
  Kehamilan
  Banjir
  Tornado
  Kecelakaan lalu lintas
  Penyakit jantung
  Vaksinasi cacar air


Priority Setting: Adults Global Mortality by Cause, Worldwide 2001


Priority Setting: Adults Disease Burden (DALYs) by Cause, Worldwide 2001

  Ischemic heart disease
  Cerebrovascular disease
  COPD
  Lower respiratory infection
  Trachea, bronchus, lung cancer
  Diabetes mellitus
  Hypertensive heart disease
  Stomach cancer
  Tuberculosis
  Rectum and colon cancer
HIV/AIDS
Unipolar depressive disorders
Tuberculosis
Road traffic injuries
Ischemic heart disease
Alcohol use disorders
Hearing loss, adult onset
Violence
Cerebrovascular disease
Self-inflicted injuries


  1. Politik dalam Bidang Kesehatan Masyarakat
                “Medicine (public health) is a social science and politics is nothing but medicine(public health) writ large” (Virchow).
Kedokteran (kesehatan masyarakat) adalah ilmu sosial dan politik tak lain adalah obat-obatan (kesehatan masyarakat)  yang tertulis besar.
                Case study: Asbestosis (BMJ, 1924)
   Tobacco control
               
Politik dalam Bidang Kesehatan Masyarakat
Keterlibatan politik dapat terjadi di industri, lembaga lingkungan, lembaga internasional, penelitian, politikus baik lokal maupun nasional, media, pengacara, pengguna peduli kesehatan, keluarga dokter, perawat kesehatan masyarakat, otoritas kesehatan, pemerintah daerah.
  1. Gender Equity and Equality (Keadilan dan kesetaraan Gender)
Gender mengacu kepada perbedaan sosial antara perempuan dan laki-laki di dalam  lintas budaya dan perubahan itu melebur dalam: peran dan tanggung jawab, peluang dan kendala, dan kebutuhan dan persepsi.
Equality = sameness (kesetaraan)
                Equity = fairness (keadilan)
  1. Gender Equity and Equality (Keadilan dan kesetaraan gender)
                Example:
  Man à kebiasaan mengambil resiko, merokok dan penyalahgunaan obat
  Womanà adanya norma di masyarakat yang membatasi mobilitas wanita jika tidak didampingi laki-laki, kurangnya otonomi atas kesehatan seksual dan reproduksi (seks seleksi prenatal, bayi, diferensial malnutrisi, mas kawin, FGM, praktek melahirkan yang tidak aman), kekerasan rumah tangga, kurangnya pendidikan, seks transaksional , aborsi, dll
  1. Bioterorisme
  Penggunaan produk atau sebagian aspek dari kesehatan sebagai persenjataan “perang” dan atau kolonialisme
Contoh: pes, anthrax, kasus invasi Irak oleh AS dan sekutu
  1. Prinsip Etika dalam Kesehatan Masyarakat
                à pasca PD II, riset oleh NAZI di Jerman
                à The Declaration of Helsinki, 2002, etc
                à kepentingan riset, skrining/tes kesehatan, pencegahan penularan penyakit infeksi.
  1. Public-Private Partnership
  Rockefeller foundation: set up SPH of John Hopkins Uni. and Peking Union Medical College in China
  Ford Foundation: tujuan Ford Foundation adalah memperkuat nilai-nilai demokratis, mengurangi kemiskinan dan ketidakadilan, mendukung kerjasama internasional, serta meningkatkan karya manusia.
  Carnegie Foundation
  The Robert Wood Johnson Foundation
  Gates Foundation: perang terhadap HIV, malaria and TB
  NGO
NGO (Non Govermental Organization) adalah sebuah perkumpulan intelektual kelas menengah yang mengangkat isu-isu kelas bawah untuk diperjuangan, khususnya permasalahan yang membuat diskriminasi hak-hak bagi masyarakat di suatu Negara. Secara umum, peran yang dijalankan oleh banyak NGO di Indonesia adalah sebagai alternatif pembawa layanan dasar bagi publik. Secara Internasional peran dan keterlibatan kolektif NGO dalam dunia ‘development’ (Pembangunan) dan penyeimbang agenda publik.
  Industri

Referensi
  Detels R, Beaglehole R, Lansang M.A and Gulliford M, Oxford Textbook of Public Health, Fifth Edition, Oxford University Press, 2009
  Lucas A and Gilles H, Short Textbook of Public Health Medicine for the Tropics, Fourth Edition, Oxford University Press, 2003
  National Development Planning Agency (2007). Report on the Achievement of Millennium Development Goals Indonesia 2007. Jakarta.
  Tulchinsky T and Varavikova E,The New Public Health, Second Edition, Elsevier Academic Press, 2009
  Wallace R.B (editor), Public Health and Preventive Medicine, Fifteenth Edition, Mc Graw Hill Medical, 2008