Minggu, 14 Oktober 2012

Aku turut Bahagia, Teman



Semua bermula ketika ba’da maghrib di hari Rabu, kuterima sebuah sms yang meminta ku segera mengirim email tugas lah, ada juga yang meminta ku untuk segera mengirim menu makanan dan informasi gizinya lah. Terus giliran aku sms ke seorang teman agar segera mengirim rincian dana, ada juga yang bertanya ini dan itu. Malam itu, seakan-akan Hpku belum berhenti dari gaungnya hingga jam 10 malam. Di tengah-tengah kebingunganku untuk memilih mana yang lebih prioritas, terselip sebuah sms tanpa nomor. Dengan perlahan aku baca  sms itu. Aku tekan tombol di hp sampai 2 baris terakhir. Aku kenal dengan bahasa sms itu bahkan aku sangat mengenalnya. Ya, di baris terakkhir dari isi sms itu tertulis dengan jelas nama pengirimnya. Isinya sebuah kabar yang menggembirakan bagi si pengirim sms sampai-sampai dia memberitahukannya kepada orang lain. Aku hanya bisa terdiam sejenak dan mengiyakan dalam hati “O iya”. Berusaha menata hati sejenak. Tarik nafas panjang dan meyakinkan diri sendiri bahwa aku turut bahagia atas kebahagiaamu teman. Hp itu masih tepat dalam genggaman tanganku. Namun, tak lama segera ku letakkan di atas ranjang temanku. Ya, saat tu aku  tengah bingung dengan amanah ku, aku memilih untuk ke kamar temanku sekaligus meminjam netbooknya. Tak sampai satu menit, aku raih hp yang ada di atas ranjang. Ku buka dan aku menuju ke kotak pesan lalu aku reply sms tadi “Alhamdulillah ukh, barakallah” send to…… tak lama kemudian aku menerima balasan sms “syukron ukh”.
Dengan mantap aku yakinkan dalam hati bahwa AKU BAHAGIA.
Sebenarnya malam itu bukan malam yang berat tetapi malam yang penuh dengan hikmah. Tetap katakan alhamdulilllah ketika ujian menyapa. Itu tandanya Allah masih sayang.
Allah memang gag pernah salah ketika menilai hamba-Nya. Mungkin akan lebih baik ketika aku menerima sms itu bersamaan dengan banyaknya amanah. Hanya satu kata yang kuigat saat itu Move On dha, kamu gag pernah bisa maju jika hanya terpaku pada maa lalu. Mungkin ini rencana terbaik yang Allah berikan untukmu.
Bulan bersembunyi di balik peraduannya, melihat dari sela-sela awan.
10.10.12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar