Kamis, 22 Desember 2011

What is Iodine???


All about Iodine
Kosakata khusus
-       Mineral mikro    : senyawa organik yang diperlukan tubuh kurang dari 100 mg/hari dan menyusun tubuh <0,01% berat badan. Contoh mineral mikro: Fe, I, Zn, Cu, Se, Mo, F, Co, Cr, dan Mn.
-       TSH                        : tiroid stimulating hormone, berfungsi menstimulasi sekresi T3 dan T4. TSH disekresi oleh kelenjar pituitari, dipengaruhi oleh TRH oleh hipotalamus untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan tiroid.
-       Goiter                   : pembesaran kelenjar tiroid (penyakit gondok). Penyakit ini menunjukkan adanya suatu upaya untuk mengimbangi penurunan hormone tiroid, sementara TSH naik. Ada beberapa kerusakan dalam penyakit ini: kerusakan dalam pengangkutan yodida, kerusakan pada proses iodinasi, kerusakan enzim deiodinase, produksi protein teriodinasi abnormal. Dalam kondisi semakin parah penyakit ini dapat berlanjut menjadi hipotiroidisme dan dapat diatasi dengan hormon tiroid eksogen.
-       Kretinisme          : hipotiroidisme pada anak-anak mengakibatkan perawakan pendek tanpa retardasi mental bila terjadi pada intrauterus atau neonates akan mengakibatkan kretinisme yaitu keadaan yang ditandai dengan sejumlah cacat congenital dan retardasi mental berat dan ireversibel. Selain itu kretinisme juga dicirikan dengan tinggi badan di bawah normal, lidahh besar dan lebar, pangkal hidung datar, rambut kasar, kulit kering dan kasar. Kretinisme dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Neurologic kretinisme (gangguan mental, bisu, dan tuli); 2. Mixedematus kretinisme (gangguan mental, hipotiroid, dwarfisme). Kretinisme dapat dialami pada waktu janin maupun sudah anak-anak. Jika kretinisme terjadi pada anak-anak maka anak tersebut tidak mengalami keterbelakangan mental.
-       Hipotirodisme   : disebabkan karena kegagalan tiroid tapi bisa pula disebabkan karena penyakit pada hipofisis atau hipotalamus. Pada hipotiroidisme laju metabolic basal (Basal metabolic rate/BMR) menurun. Gambaran klinis yang menonjol adalah : denyut jantung lambat, hipertensi diastolik,  perilaku lamban, mudah mengantuk (tidur 12-14 jam sehari), konstipasi, sensitif terhadap suhu dingin, kulit dan rambut kering, rona muka pucat kekuningan.
-       Hipertiroidisme (Tirotoksikosis) : suatu keadaan dimana produksi hormon tiroid berlebihan. Sebagian besar kasus di AS terjadi karena penyakit Graves akibat produksi IgG perangsang tiroid (TSI=Thyroid Stimulating IgG) yang mengaktifkan reseptor TSH. Keadaan ini menyebabkan pembesaran difus kelenjar tiroid dan produksi T3 dan T4 yang berlebihan dan tidak terkendali. Gambaran klinis yang muncul : frekuensi denyut jantung yang cepat, tekanan nadi yang melebar, gelisah, insomnia, penurunan berat badan meskipun selera makan meningkat, kelemahan, produksi keringat berlebihan, sensitive terhadap panas, kulit basah dan merah. Pengobatan dilakukan melalui obat antitiroid. Penyebab hipertiroidisme antara lain reaksi imunologis, tiroiditis, dan adenoma tiroid toksik.
-       Triiodotironin                     : gabungan antara diiodotironin dan monoiodotironin.
-       Tetraiodotironin               : gabungan antara 2 diiodotironin atau disebut juga dengan tirosin.

Bahan Diskusi
1.    Zat gizi yang bertanggungjawab atas kondisi anak tersebut adalah mineral mikro iodium karena anak tersebut tinggal di daerah endemis GAKY, jarang mengkonsumsi sayuran dan makanan berprotein. Padahal saat hamil ibu anak tersebut mengalami pembengkakan kelenjar gondok sehingga kemungkinan besar anak yang dilahirkan juuga mengalami kekurangan hormon tiroid. Selain iodium, protein juga berperan terhadap kondisi anak tersebut karena anak tersebut jarang mengkonsumsi makanan berprotein maka kemungkinan besar anak tersebut dapat mengalami kwashiorkor. Konsumsi sayuran yang rendah pada anak tersebut memungkinkan anak tersebut terlihat pucat, lemah, kult keriing, dan rambut kasar karena kekurangan vitamin dan mineral yang banyak terkandung pada sayuran.

2.    Fungsi iodium bagi manusia antara lain:

·      Melawan pertumbuhan bakteri di lambung
·      Menginduksi apoptosis
·      Menekan autoimunitas
·      Memperkuat sel T adaptif
·      Membantu hormon tirosin
·      Mengontrol BMR
·      Meregulasi efek esterogen pada jaringan payudara
·      Menjaga kesehatan jaringan konektivus
·      Sebagai antioksidan
·      Antiproliferatif
·      Menginduksi transkripsi DNA
·      Meregulasi metabolisme karbohidrat dan lipolisis
·      Hidrolisis ATP dan aktivasi sistem saraf simpatis
·      Berperan pada perubahan karoten menjadi vitamin A
·      Perkembangan sistem saraf dan tulang serta jaringan


3.    Perbedaan antara T3 dan T4 adalah
T3 merupakan bentuk aktif dari hormon tiroid, sehingga T3 lebih aktif dibandingkan dengan T4; T3 terikat pada thyroxin binding globulin, sedangkan T4 terikat pada thyroxin binding prealbumin. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah, sedangkan T4 banyak jumlahnya dalam kelenjar tiroid. Di dalam serum jumlah T3 lebih sedikit dibanding dengan T4, tetapi di dalam plasma jumlah T3 lebih banyak dibanding T4.

4.    Fungsi hormon tiroid antara lain:

·      Mengatur ekspresi gen
·      Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolisme karena peningkatan komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien, paru-paru dan testes
·      Mengkatalisasi reaksi oksidasi dan kecepatan metabolisme
·      Mengatur suhu tubuh
·      Diferensiasi jaringan
·      Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
·      Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
·      Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung.
·      Merangsang pembentukan sel darah merah
·      Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolisme
·      Bereaksi sebagai antagonis insulin Tirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang.
·      berperan dalam pembentukan hormon pertumbuhan
·      Meningkatkan jumlah oksigen



5.    Keterkaitan iodium dalam pembentukan tiroid:  jika asupan kurang maka kelenjar tiroid akan memproduksi T3 tinggi dan T4 rendah. Ketika T4 rendah padahal otak membutuhkan T4 daripada T3 maka kelenjar tersebut akan melepaskan tiroglobulin dalam darah sehingga kadar tiroglobulin dalam darah meningkat dan terjadi defisiensi iodium.
Dalam melakukan aktivitasnya hormon tiroid membutuhkan iodium. Bila terjadi defisiensi iodium dalam kelenjar tiroid, kecepatan pembentukan hormon mula-mula tetap, tetapi persediaan iodium dalam kelenjar tiroid semakin berkurang. Dalam keadaan demikian kelenjar tiroid berusaha mengambil iodium dalam darah. Bila defisit iodium semakin besar maka pengeluaran hormon akan semakin berkurang dan menyebabkan pembengkakan kelenjar gondok.

6.    Akibat kelebihan dan kekurangan iodium antara lain:
Kekurangan
Kelebihan
-          Ibu hamil             : gangguan janin
-          Bayi lahir cacat baik mental maupun fisik
-          Hipotiroid dengan gejala lemah, lesu, sulit berpikir, dan mudah mengantuk
-          Kretinisme
-          Otoimun dimana terjadi  kerusakan kelenjar tiroid oleh sistem kekebalan tubuh sendiri
-          Hipertiroid, sebagian besar disebabkan oleh penyakit Graves
-          Pembengkakan kelenjar tiroidà menutup jalan pernafasanà sesak nafas
-          Goiter
-          Tiroidisitis Hashimoto
-          Metabolisme tubuh meningkat sehingga tubuh kerap kepanasan, lelah, sulit tidur, tangan bergetar, dan detak jantung tidak beraturan

7.    Akibat GAKY pada setiap tahap kehidupan manusia:
Janin                                      à abortus, kretin neurologi, kretin mixedema (dwarfisme, gangguan psikomotor)
Neonatus                            à gondok, hipotiroid, peningkatan terhadap radiasi nuklir
Anak dan remaja              à gondok, hipotiroid, peningkatan terhadap radiasi nuklir, gangguan fungsi mental, retardasi perkembangan fisik
Dewasa                                à goiter, hipotiroid, gangguan fungsi mental, hipertiroid, rentan terhadap radiasi nuklir

8.    Bahan makanan sumber iodium antara lain sumber makanan yang berasal dari laut karena laut kaya iodium seperti ganggang, ikan, kerang, dan lain-lain.

9.    Contoh penelitian tentang iodium:
·      Hubungan antara Kadar Iodium dalam Urin (EIU) dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar Kelas V di Kecamatan Gunung Wungkal Kabupaten Pati
16 Juli 2011, cross sectional study
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara kadar iodium dalam urin (EIU) dengan prestasi belajar dengan tingkat hubungan sedang dan arah hubungan yang bersifat positif yaitu semakin rendah kadar iodium dalam urin, maka semakin rendah prestasi belajarnya.


·      Assessment of Japanese iodine intake based on seaweed consumption in Japan: A literature-based analysis
5 Oktober 2011
Tingkat konsumsi rumput laut pada orang Jepang merupakan salah satu faktor tingginya angka  harapan hidup. Selain itu rumput laut merupakan bahan makanan yang menjadi sumber iodium di Jepang meskipun tanpa mengesampingkan konsumsi ikan.
-       Jepang rata-rata harapan hidup (83 tahun) adalah lima tahun lebih lama daripada harapan hidup rata-rata US (78 tahun)
-       Pada tahun 1999, tingkat kematian sesuai usia kanker payudara tiga kali lebih tinggi di AS daripada di Jepang
-       Sepuluh tahun setelah tiba di AS (pada tahun 1991), tingkat kejadian kanker payudara pada imigran dari Jepang meningkat dari 20 per 100.000 menjadi 30 per 100.000
-       Pada tahun 2002 tingkat usia kanker prostat di Jepang adalah 12,6 per 100.000, sementara suku bunga AS hampir sepuluh kali lebih tinggi
-       Kematian terkait pada pria dan wanita berusia 35-74 tahun jauh lebih tinggi di AS (1415 per 100.000) seperti yang di Jepang (897 per 100.000)
-       Pada tahun 2004, kematian bayi lebih dari dua kali lebih tinggi di AS (6,8 per 1.000) dibandingkan dengan Jepang (2,8 per 1.000)

·      Hubungan Tingkat Konsumsi Pangan Sumber Iodium dan Goitrogenik dengan Kejadian Gondok pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Klitih Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak Tahun 2010
26 September 2011, case control (47+47)
Hasil analisis uji statistik untuk tingkat konsumsi pangan sumber iodium didapat p value=0,004, OR=3,358 yang artinya ada hubungan antara tingkat konsumsi pangan sumber iodium dengan kejadian gondok pada wanita usia subur, sedangkan untuk tingkat konsumsi pangan sumber goitrogenik di dapat p value=0,182 , yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi pangan sumber goitrogenik dengan kejadian gondok pada wanita usia subur. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat konsumsi pangan sumber iodium dengan kejadian gondok pada wanita usia subur, dan tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi pangan sumber goitrogenik dengan kejadian gondok pada wanita usia subur.
Makanan yang mengandung goitrogens seperti brokoli, kol, bok choi dan kedelai. Fitokimia dalam makanan dapat menghambat penyerapan kompetitif yodium oleh kelenjar tiroid (yaitu, isothiocyanate dari sayuran).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar